Rekomendasi Restoran Indonesia di Belanda
Katanya Belanda adalah negara yang paling banyak restauran Indonesia-nya di antara negara-negara lain di Eropa. Tentu ini wajar mengingat hubungan sejarah kedua negara dan banyaknya WNI atau warga keturunan Indonesia di Belanda. Berikut adalah lima rekomendasi restoran Indonesia berdasarkan petualangan kuliner kami.
Warung Barokah (credit: dok. pribadi)
Tapi sebelum itu disclaimer dulu, secara garis besar ada dua jenis restoran Indonesia di Belanda kalau dilihat dari target pasarnya. Tipe pertama adalah yang menyasar orang kulit putih, restoran jenis ini sudah lebih westernized dari segi menu maupun suasana. Makanannya cenderung lebih fancy, harganya lebih tinggi, dan kebanyakan menjual olahan babi dan alkohol. Jenis kedua adalah yang menyasar warga Indonesia, menunya rumahan dan lebih tradisional seperti nasi rames dan cendol, harganya lebih murah, dan kebanyakan halal. Restoran yang kami kunjungi yang model kedua, maka itu juga yang akan kami rekomendasikan di sini.
1. Warung Barokah, Amsterdam
Ini adalah restoran Indonesia pertama yang kami kunjungi dan kami sudah ke sana beberapa kali. Walaupun kecil, tapi kami merasa tempatnya sangat homey dan paling berasa Indonesianya dibandingkan resto-resto yang lain. Bu Sri, sang pemilik restoran, dengan senang hati melayani dan ngobrol bahasa Indonesia dengan para pengunjung. Beliau berasal dari Jawa Timur sehingga di antara menu andalan Warung Barokah adalah rujak cingur dan tahu campur.
Warung Barokah lumayan jadi top of mind ketika bicara tempat makan Indonesia di Belanda dan sudah berulang kali diliput media. Menunya beragam, saya paling suka rames dengan segala pilihan lauk dan sayurnya. Rasanya top tier dan porsinya bikin kenyang. Satu-satunya catatan adalah lokasi Warung Barokah ini agak minggir, sekitar 6 kilometer dari Stasiun Amsterdam Centraal dan perlu naik transportasi umum atau kendaraan untuk ke sana. Tapi tentu worth it untuk makanan, orang-orang, dan tempat senyaman itu. Oh ya, bakso beranaknya juga recommended.
2. Toko Ming Kee, Den Haag
Meskipun konsepnya Chinese take out, Ming Kee menjual beraneka macam masakan Indonesia yang bahkan belum tentu ada di tempat lain, seperti lele goreng. Kami sudah ke Ming Kee beberapa kali dan bisa dibilang jadi salah satu favorit kami. Harganya paling murah dibanding yang lain, satu porsi nasi ayam goreng hanya €7.5 dan banyak menu yang masih di bawah €10. Untuk desert, es cendolnya mantep apalagi kalau beli yang ukuran besar.
Ada 2 Ming Kee di Den Haag, satu Ming Kee 'halal' ini yang menjual masakan Indonesia, satu lagi yang pure Chinese. Bagusnya, mereka memisahkan semuanya secara ketat, meskipun berdekatan hanya beda gang, pengunjung tidak bisa pesan dari satu Ming Kee untuk dimakan di Ming Kee yang satunya, jadi alat masak dan makan pun terpisah. Secara lokasi, Ming Kee sangat mudah dijangkau dari Den Haag Centraal dan kawasan perbelanjaan Spui.
3. Pempek Elysha, Den Haag
Sesuai namanya, spesialis Elysha ada di pempeknya yang memang sangat enak. Bahkan kalau dibandingkankan dengan pempek di Indonesia pun rasanya tidak kalah. Restoran ini sangat cocok untuk penggemar pempek dan yang kangen jajanan ini. Beberapa restoran Indonesia lain punya menu pempek sebagai snack, tapi kalau mau yang paripurna ya sebaiknya coba langsung punya Elysha.
Selain itu Pempek Elysha juga menyajikan berbagai masakan Indonesia lain seperti olahan ayam, bebek, ikan, ketoprak, tahu telur, es cendol, es durian, dan lain sebagainya. Lokasinya masih di Den Haag tapi bukan di centrum, satu kali naik tram dari stasiun centraal dan Anda akan sampai di tempatnya.
4. Masakan Padang Lapek, Den Haag
Ini adalah Restoran Padang paling terkenal di Belanda bahkan Eropa. Banyak orang Indonesia dari berbagai negara datang ke sini, wajar kalau warungnya selalu penuh sampai kadang perlu waiting list. Padahal restoran ini belum lama pindah tempat baru yang lebih besar dari sebelumnya (hanya depan-depanan dengan kios lamanya sih). Daftar menunya layaknya restoran Padang di Indonesia: rendang, ayam pop, tunjang, kerupuk kulit, daun singkong, dll.
Waktu kesini kami pesan rendang daging dan ayam pop, dua menu yang menurut kami representatif untuk menilai sebuah restoran masakan Padang. Enak, nggak jauh dari Padang Sederhana lah kalau di Indonesia. Mampu menghadirkan rasa Padang di tempat yang tidak terlalu kaya akan spices ini sungguh sesuatu yang patut diapresiasi. Jadi pay a visit kalau kalian datang ke Belanda.
5. Toko Bersama, Amsterdam
Satu restoran favorit lain di Amsterdam, Toko Bersama juga sangat layak jadi pilihan ketika ingin makan masakan Indonesia. Lokasinya tidak terlalu jauh dari centraal, hanya sekitar 3 kilometer. Menu ramesnya lengkap dan sangat bersaing secara rasa dan harga, rasa sayur bayamnya cocok banget untuk saya yang biasanya kurang doyan sayur. Mereka punya sambal homemade yang juga enak. Tapi memang selain rames tidak terlalu banyak pilihan menu lainnya.
Pelayanannya sangat oke, saat itu kami datang waktu warung belum buka, tapi karena pemiliknya tahu di luar dingin kami dipersilakan menunggu di dalam, bahkan dibuatkan teh hangat gratis. Mereka punya sebuah rak besar berisi bahan-bahan masakan Indonesia dan Asia pada umumnya seperti kecap ABC dan saus Sriracha.
Itu tadi beberapa restoran favorit kami. Sebagai honorable mention ada beberapa tempat lain seperti Iboenda (Amsterdam), Pasundan (Nijmegen), dan Praboemoelih (Den Haag). Semoga bermanfaat, ambil baik-baiknya saja.
Thanks,
Chandra
0 comments :
Post a Comment