Sembilan Tahun


Sembilan tahun umur blog ini, banyak perubahan terjadi seiring pergantian fase hidup saya. Blog ini dulu dipakai untuk upload segalanya sebelum eranya instagram story. Lalu ada masanya blog ini dipakai untuk impress people, hanya menulis yang keren-keren dan cool (menurut standar saat itu). Pernah juga blog ini coba dimonetisasi walaupun hanya sebentar karena iklannya terlalu mengganggu, tidak sebanding dengan adsense yang didapatkan. Sempat juga blog ini diusahakan untuk menunjang karir profesional, karena itu juga rela memakai domain berbayar.


Ada kalanya saya berusaha menulis mengikuti kaidah SEO agar traffic naik. Kadang-kadang juga terpengaruh penulis yang sedang saya ikuti atau bacaan yang sedang saya baca, misalnya ingin sedikit komedi seperti Agus Mulyadi atau filosofis-romantis ala penulis-penulis muda yang naik daun beberapa tahun yang lalu. Ada juga pengaruh dari blog kanan kiri yang saling memengaruhi dan muncul di waktu-waktu tertentu. Kini saat ada di posisi yang cukup unik karena tinggal di luar negeri, ada dorongan untuk menulis gaya influencer yang informatif menceritakan segala aspek kehidupan di sini. Ya yang paling memungkinkan untuk saya memang lewat tulisan. Dengan penampilan yang kurang kamera friendly, aksen yang medok, dan bawaan minim percaya diri, jelas tidak cocok kalau mau memproduksi konten-konten visual. Mungkin nanti akan ke sana, tapi sekarang tipis-tipis dulu karena masih banyak sekali hal yang saya belum tahu. Sebisa mungkin jangan terjebak dunning-kruger.

Yang penting buat saya saat ini dan tidak berubah dari dulu adalah blog ini saya anggap sebagai health check, artinya kalau saya masih ngepost berarti saya baik-baik saja, masih up and running. Setiap tulisan bisa beda-besa intensi dan maksudnya, tapi kesemuanya adalah beacon yang memancarkan pesan 'hey aku di sini dan baik-baik saja'. Tidak selalu tulisan keluar dengan mudah dari kepala ke jari lalu ke layar, kadang-kadang harus sedikit dipaksa. Tapi karena sudah jadi seperti kebiasaan rasanya ada yang kurang kalau belum nulis dalam waktu lama. Secara teknis saya pindah dari menulis di laptop jadi menulis di handphone karena lebih praktis dan mudah dilakukan di mana saja: di kereta, sambil nunggu bis, sebelum tidur, dll.

Motivasi lain yang membuat saya keep going menghidupi blog ini adalah karena mendengar sebuah nasehat yang bunyinya kira-kira begini: di umur 25-30an sebaiknya punya setidaknya satu aktivitas yang dilakukan rutin tapi tidak bermotif finansial. Nasehat itu satu segmen dengan anjuran olahraga 150 menit per minggu, minum air putih, dan jangan begadang. Intinya nasehat dari orang umur 40an pada orang yang memasuki umur 25-30an. 

Kalau saya jago main musik mungkin saya akan jamming bikin-bikin lagu walaupun tidak untuk dirilis. Kalau saya jago gambar mungkin hobi saya gambar-gambar kartun di ipad. Balik lagi karena saya tidak jago keduanya, sepertinya nulis adalah hal paling mungkin dijadikan kebiasaan (dan paling murah untuk memulai). Waktu mulai dulu saya tidak mengira bisa betah mempertahankan blog ini sampai bertahun-tahun. Tentu makin kesini makin eman kalau mau berhenti. Ke depan cara dan gaya menulis saya tentu akan berubah terus dan yang lampau jadi tampak wagu (padahal saat ditulis terasa keren). Let's see seperti apa jadinya.


Chandra




0 comments :

Post a Comment