Fiets Gazelle


Saya sudah mendengar bahwa ada banyak kemiripan kata dari bahasa Belanda dengan bahasa Indonesia atau Jawa, tapi saya tidak menyangka ada bidang-bidang tertentu yang kemiripannya bukan main. 

Saya kemarin lewat sebuah kawasan berisi beberapa bengkel dan pusat suku cadang mobil. Dari situ saya tahu asbabun nuzul kita di Indonesia menyebut bagian yang berputar dari kendaraan itu ban dan velg. Dalam bahasa Inggris mereka disebutnya tyre dan rims, namun dalam bahasa Belanda ternyata namanya band (banden) dan velg (velgen). Bukan hanya itu, sebutan rem itu juga Dutch, bahkan penulisannya sama, sementara per (pegas) itu dari kata veer. Istilah onderdil juga berasal dari kata onderdeel, sedangkan reting (lampu sein) mirip dengan richting dalam Dutch yang artinya arah. 


Pernah dengar orang-orang tua nyebut kata 'atret' yang artinya memundurkan mobil? Nah dalam bahasa Belanda sebutannya achteruit. Masih banyak yang lain, persneling dari versnelling (dalam English gear), kopling dari koppeling (dalam English clutch), rem tromol dari trommelrem (dalam English drum brake). Bengkel mungkin terinspirasi dari winkel, walaupun winkel punya arti lebih luas sebagai shop. Larangan lewat suatu jalan biasa disebut verboden, itu mentah-mentah copy dari bahasa Belanda. Jalan itu sendiri bahasa sininya weg, makanya di Jogja ada tempat namanya Kewek, itu berasal dari Kerkweg, yang artinya jalan menuju gereja (kerk), mungkin maksudnya yang di Kotabaru. Banyaknya kesamaan ini membuat saya menduga pertukaran budaya banyak terjadi waktu orang dulu berurusan tentang kendaraan dan transportasi. 

Tempat lain di mana banyak kesamaan adalah tempat-tempat di mana terjadi urusan ekonomi. Kita menyebut kantor itu serapan dari kantoor, makelar berasal dari makelaar, dan maskapai dari maatschappij. Tiga kata itu jauh sekali dari kata office, broker, dan carrier, maka tidak mungkin diambil dari English, pasti Dutch. Bicara soal harga, gratis dan korting itu tulisannya plek ketiplek dalam bahasa Belanda. Membeli secara tunai disebutnya contant (jadi kontan), dan bukti pembelian di toko namanya bon. Bapak saya kalau bilang tanda tangan masih teken, dalam Dutch sebutannya handtekening. Sama halnya ketika menyebut menelepon sebagai ngebel, bel berarti call di sini.



Saya dulu merasa heran mendengar istilah paklaring, tidak terdengar seperti kata dalam bahasa Indonesia ataupun Inggris, ternyata itu berasal dari kata bahasa Belanda verklaring yang artinya surat keterangan. Dalam perbankan ada istilah inkaso (collection), itu berasal dari incasso. Sementara itu rekening ditulis serupa dalam bahasa Indonesia dan Belanda.

Banyaknya kesamaan ini entah kenapa melemparkan pikiran saya pada sebuah pasar tradisional dekat rumah. Terutama pada deretan bapak-bapak dan pakde-pakde yang menjual perkakas lanang seperti onderdil sepeda, motor, senter, lampu, dan lain sebagainya yang memanjang di kanan kiri jalan sampai ratusan meter dari pasar. Lalu ada seorang mbah kakung yang datang melihat-lihat dengan menaiki fiets Gazelle-nya.


Salam,
Chandra

Sumber gambar dari google, oleh pemilik usaha masing-masing (Zaanse Banden Centrum dan Makelaar Bert)

0 comments :

Post a Comment