Kenapa HP Sekarang Mahal-Mahal
sumber gambar: Kumparan |
Langsung ke pokok keresahan saya ya. Sejak banyaknya layanan pembelian handphone secara kredit, harga handphone jadi tidak masuk akal. Tahun 2018 seorang teman beli Samsung S8 yang mana flagship pada waktu itu seharga 8 jutaan, tahun ini Samsung mengeluarkan S23 di harga 13 juta. Untuk sama-sama versi basicnya, naiknya sekitar 50%.
Okelah kita bisa justifikasi kenaikan itu dengan mengingat bahwa 2018 itu sudah 5 tahun yang lalu, ada faktor inflasi dan perkembangan teknologi. Tapi kalau kita bandingkan versi termahalnya, S8+ atau Note waktu itu mungkin paling mahal 10-11 juta. Sekarang varian tertinggi S23 Ultra 12GB/1TB dibanderol 26 juta. Seharga Vario 150cc, tambahin dikit dapat Nmax.
Harga handphone untuk kelas midrange kenaikannya masih wajar. HP entry level baru terus bermunculan untuk mengisi slot harga bawah. Tapi kini pabrikan berani mengeluarkan spek super yang belum tentu diperlukan kebanyakan orang dengan harga sangat tinggi. Para reviewer gadget pun mengatakan bahwa fitur kamera di seri Pro Max-nya Iphone overkill untuk digunakan average user, karena levelnya sudah pro photographer.
Saya tidak bilang bahwa semua yang beli Iphone seri Pro Max atau Samsung seru Ultra belinya dengan cara kredit. Tapi harus diakui bahwa banyaknya peluang sistem kredit ini memperbesar pasar handphone flagship secara signifikan. Cukup signifikan sehingga pabrikan merasa segmen ini profitable untuk digarap. Kalau yang memang mampu dan belinya cash mah monggo saja, konsumsi tinggi baik untuk pertumbuhan ekonomi.
Yang saya kritisi adalah sistem kreditnya, bukan produsen handphone maupun pembeli/penggunanya. Handphone mahal ini bagus bagus, not gonna lie, saya juga minat. Sementara pengguna hanya memanfaatkan sistem yang ada. Tapi soal kredit-kredit ini tampaknya masih kurang aturan. Saudara saya ada yang jadi 'korban' pinjol kredit HP. Tidak perlu keluar uang, HP sudah dikirim ke rumah. Katanya prosedurnya sangat mudah dan cepat. Tapi ketika cicilan macet ditagihnya ke keluarga atau teman.
Sistem kredit bukan satu-satunya penyebab harga handphone inflated ini. Publikasi dan media sosial juga punya peran. Tapi kalau beli handphone bisanya cash, walaupun tahu dan kepengen, masih ada barrier berupa harga kalau ingin mendapatkannya. Dengan adanya sistem kredit (setau saya bisa sampai 12 bulan), barrier itu jadi rendah atau bahkan tidak ada. Ibarat reaksi kimia yang butuh energi aktivasi tinggi untuk bereaksi, katalis ditambahkan untuk menurunkannya sehingga reaksi bisa/cepat terjadi. Sistem kredit ini adalah katalis bisnis gawai.
Meskipun menunjang perkembangan bisnis dan teknologi gadget, menurut saya regulasi sistem ini perlu diperketat. Sama dengan soal sistem pembayaran COD di marketplace, memang dia memudahkan pembeli yang belum punya atau susah mengakses rekening. Tapi dengan kenyataan banyaknya order fiktif dan kurir yang kena masalah di lapangan, seharusnya bisa ditinjau ulang. Yah tapi tidak semudah itu, pasarnya gede.
Semoga kita dimudahkan untuk membeli handphone dan barang-barang lain secara cash ya. Kalau memang jodoh sama Galaxy Z Fold 5 ya pasti Allah punya jalannya. Aamiin aamiin.
Chandra
0 comments :
Post a Comment