Hari yang Berat? Sama
Dalam sepakbola ada yang namanya statistik expected goal (xG). Sekarang angka xG inilah yang sering dipakai pengamat untuk menilai apakah suatu tim bola bermain dengan baik. Jumlah asli gol mulai dipinggirkan dalam hal analisis karena kadang-kadang memuat unsur keberuntungan. Statistik xG mengeliminasi faktor-faktor itu sehingga penilaian lebih akurat.
Dalam suatu pertandingan suatu tim bisa saja mencetak gol lebih banyak daripada xG-nya. Misal xG 1,5 tapi berhasil membuat 4 gol. Artinya tim ini antara beruntung, penyerangnya terlalu jago, atau bek lawan yang lawak. Menang sih, tapi dari kacamata pengamat atau data scientist tim hal macam ini kurang disukai, menangnya karena bejo.
Sebaliknya bisa saja jumlah gol tercipta kurang dari xG. Ini bisa terjadi karena tim ini kurang beruntung atau pertahanan lawan terlalu rapat. Dalam jangka panjang, kejadian ini lebih diinginkan. Kalau kalah sesekali nggakpapa, kalau menang berarti karena kualitas.
Sama bola sama pula sekolah. Rangking yang diberikan di kelas-kelas adalah jumlah gol, belum tentu mencerminkan kualitas sebenarnya. Bisa jadi orang ranking teratas tapi karena beruntung, nyontek, atau memang punya bakat jadi bisa juara tanpa usaha. Dalam jangka pendek bagus, tapi pondasinya rapuh.
Orang seperti ini belajar secara sporadis, pokoknya yang penting hasil akhir. Gol dianggap lebih penting karena itu yang dilihat kebanyakan orang. Tanpa sadar jumlah golnya jauh melebihi xG. Pada saatnya ketika xG lebih diperhitungkan, dia tumbang.
Sebaliknya ada orang yang tidak selalu terdepan tapi mampu mempertanggungjawabkan hasil dengan proses yang dilakukan. Tidak tampak spesial di luar, tapi pondasinya kuat. Orang lurus pasti ada saatnya bersinar.
Hmm..namanya juga hidup, kadang-kadang kudu dipithes.
0 comments :
Post a Comment