Man arofa nafsahu faqad arafa rabbahu
Apa yang terjadi ketika social distancing (atau physical distancing)? Pertama jelas kita jadi lebih jarang ketemu orang. Kita mungkin masih chatting, telepon, video conference, saling lihat di media sosial, dll. Tapi itu semua tetap tidak akan lebih banyak daripada interaksi yang biasanya terjadi.
Kita (terutama yang ngekos seperti saya), dibuat sadar bahwa selama ini kita diatur oleh sistem. Lebih tepatnya kita dibantu mengatur diri. Keharusan untuk keluar rumah memaksa kita untuk sarapan dan mandi pada waktunya. Sengantuk-ngantuknya kita belum tentu bisa istirahat siang karena selalu ada orang di sekitar kita. Banyak keputusan-keputusan sederhana yang ternyata selama ini pengaturannya datang dari luar diri kita.
And then what? Otoritas pengaturan diri itu saat ini dibebankan seluruhnya pada masing-masing individu. Ketika pandemi Covid-19 ini nanti sudah reda (dan semoga segera) akan terlihat mana orang yang memanfaatkan waktu sendirinya dengan optimal dan mana yang tidak.
Sudah hampir separuh bulan Maret lumpuh. Bagaimana jika ini nanti terjadi selama 1 atau 1,5 atau 2 bulan? Perhatikan ilustrasi berikut:
We don't want to go the whole year with this pandemic, but 30 instead of 365 will be ridiculous as well
Orang bisa ngaku 'aku udah selesai dengan diriku kok, mau coba hal baru'. Tapi virus ini akan membuktikan sejauh apa masing-masing dari kita mampu mengontrol diri sendiri. It has some positive sides tho..
Banyak aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan dalam masa-masa mengurung diri ini. Memperbanyak ibadah, berjemur sejenak di pagi hari, membaca lebih banyak buku, mencoba resep masakan baru, belajar main musik, fitnes di dalam rumah, mengembalikan pola tidur tepat waktu, dan lain sebagainya.
Setelah semua ini berlalu, katakanlah satu bulan lagi, apakah kita akan menjadi orang yang membuang 1,5 bulannya sia-sia atau menjadi orang yang fresh, sehat, dan punya kebiasaan-kebiasaan baik yang baru. Man arofa nafsahu faqad arafa rabbahu.
Semangat semuanya, we got to be strong. #dirumahaja
0 comments :
Post a Comment