Mie Ayam Kamehame : Pedes Pedes Sedap
Sejak tahun lalu di Jogja banyak bermunculan mie ayam tengah malam. Mereka buka malam sampai dini hari. Salah satunya adalah Mie Ayam Kamehame yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo no 66 a.k.a Jalan Solo, tepatnya di depan Hotel Grand Aston, Jogja. Kabarnya sekarang Kamehame udah buka cabang di Jalan Rajawali no 6, Demangan tapi saya belum coba yang ini.
Kamehame buka jam 10 malam sampai jam 3 pagi. Selama Ramadhan juga melayani makan sahur. Kamu-kamu yang malas keluar malam-malam juga bisa pesan via Go-Food, udah terindeks kok. Kemasan take away-nya bagus, pakai cup jadi lebih rapi dan aman.
Di Kamehame kamu bisa merasakan nikmatnya makan mie ayam anget pedas sambil nongkrong bersama kawan-kawan, di trotoar, tengah malam. Itu juga kebiasaan saya kalau sampai malam masih di kota. Daripada pulang ke Bantul di jam-jam nanggung mending Kamehame dulu.
Makan dan nongkrong di Kamehame |
Menu andalan Kamehame tentu saja mie ayam, dengan beberapa tingkatan level kepedasan. Sesuai nama warungnya yang identik dengan Dragon Ball, nama makanannya juga bernuansa sama. Ada Mie Ayam Kamehame, Saiya, Super Saiya, Z, etc. Juga ada berbagai macam minuman panas dan dingin. Di warungnya tersedia juga kerupuk, pangsit, dll.
gambar : scontent.cdninstagram.com |
Saya mau bikin penilaian, biar afdol sebagai review makanan :
Makanan : (7/10) - bobot 60%
Menurut ownernya, konsep dan rasa Kamehame adalah flashback mie ayam jadoel tahun 90an. Waktu itu saya belum kenal mie ayam jadi nggak bisa membandingkan. Tapi yang saya rasakan ketika menyantap Kamehame adalah bumbunya kuat dan tekstur mie-nya pas. Mie berukuran agak besar dan dimasak dengan kematangan yang pas. Asal tidak berlebihan dalam memilih level kepedasan mie ayam ini sangat enak dinikmati. Kalau terlalu pedas selain kita jadi kurang bisa menikmati, rasa mie ayamnya juga jadi ketutup. Dari segi minuman, pilihannya komplit dan lumayan menyegarkan. Cocok untuk teman makanan pedas.
Tempat : (8/10) - bobot 20%
Saya pribadi senang dengan konsep warung makan yang sederhana seperti Kamehame. Pengunjung lesehan di emperan toko beralaskan tikar. Walaupun tengah malam dan tempatnya terbuka untungnya Jogja tidak terlalu dingin asal tidak sedang hujan. Selain itu tempatnya tidak sulit dicari untuk orang yang belum pernah kesini. Kekurangannya hanya kadang ketika pengunjungnya banyak maka tikar sampai ke emperan toko yang belum dibersihkan oleh mereka. Bagaimana saat hujan ? Mungkin agak repot tapi kebetulan saya belum pernah makan di sana ketika hujan.
Service : (7/10) - bobot 20%
Pelayanan kru Kamehame cukup cepat dan tepat. Mereka memasak mie ayam dalam jumlah banyak sehingga pengunjung tidak perlu menunggu terlalu lama. Jika di tengah-tengah makan ingin nambah sesuatu juga bisa langsung menghubungi pelayannya. Friendliness pelayannya juga oke. Hanya kadang antri ketika akan membayar setelah makan. Juga tidak adanya tisu, padahal kalau makan pedas pasti keringetan dan mbeler...
Total Score : 4.2 + 1.6 + 1.4 = 7.2/10
Kesimpulan :
Makan di Kamehame bukan cuma mendapat mie ayam pedasnya, tapi juga nuansa keakraban Kota Jogja di waktu malam. Datanglah ke sana bersama kawan-kawanmu, jangan sendirian. Kalau takut kemalaman, bisa datang jam 10. Selama Ramadhan juga bisa jadi opsi makanan sahur. Intinya, recomended!
Sampai jumpa di review makanan selanjutnya :)
Chandra
0 comments :
Post a Comment