Tech : Drag Reduction System (DRS)
Sebelumnya saya pernah membuat tulisan mengenai penerapan teknologi aerodinamika dalam beberapa cabang olahraga yaitu sepakbola, golf, balap Formula 1, dan balap sepeda. Anda bisa lihat di sini
Minggu lalu saya menonton siaran race Formula 1 dan muncul ide di kepala saya untuk menuliskan sesuatu yang lebih detil mengenai penerapan teknologi dan ilmu aerodinamika di jet darat ini. Sebuah teknologi yang cukup baru dan masih menjadi perbincangan hangat adalah DRS (Drag Reduction System).
DRS adalah sebuah sistem yang diciptakan untuk mengurangi gaya hambat mobil sehingga mampu melaju lebih cepat. Fitur ini pada balap F1 diberikan kepada pembalap yang akan melakukan overtaking di tikungan. Tujuannya adalah meningkatkan probabilitas terjadinya overtake. Masih ada pro-kontra mengenai teknologi ini, pihak yang setuju menganggap DRS akan membuat balapan semakin menarik, namun pihak yang tidak setuju menganggap teknologi ini 'memanjakan' pembalap.
Fitur DRS melibatkan rear wing. Rear wing adalah komponen di bagian belakang mobil F1 yang berfungsi menciptakan downforce sehingga traksi roda mobil ke lintasan lebih baik. Contohnya milik Ferrari berikut
sumber : https://formula1techandart.files.wordpress.com/2011/01/f150-rear-wing-15-f.jpg
Bentuk rear wing terus berkembang dari yang awalnya sederhana menjadi semakin kompleks. Rear wing juga menjadi aktor bekerjanya sistem DRS karena pada bagian tengah rear wing disematkan aktuator DRS. Silakan perhatikan gambar rear wing McLaren ini.
sumber : http://www.f1fanatic.co.uk/wp-content/uploads/2014/09/mclaren-rear-wing.jpg
Aktuator DRS membuka rear wing sehingga proyeksi permukaan yang terkena aliran udara menjadi lebih kecil. Hal ini akan mengurangi besarnya gaya hambat dan bisa meningkatkan kecepatan mobil. Berikut perbedaan bentuk rearwing ketika DRS aktif dan tidak aktif
sumber : https://qph.is.quoracdn.net/main-qimg-34deee01f65105f11c8e52f4457b8ce9?convert_to_webp=true
Tampak jelas bedanya bukan ?
Inilah F1, dimana teknologi aerodinamika sangat kental penerapannya dan terus berkembang penggunaannya hingga memaksa regulasi terus diperbarui untuk membuat mobil tetap aman, dengan meperkecil kapasitas mesin misalnya. Jika Anda ingin melihat indahnya aplikasi ilmu aerodinamika di F1, silakan googling dengan keyword "aerodynamics in F1", maka akan muncul gambar-gambar cantik.
Mengenai DRS, ada sebuah video ekplanation dari Caterham F1 Team berikut
Sekian sharing dari saya, semoga bermanfaat. Selanjutnya saya ingin menulis tentang penerapan KERS di F1, apa itu KERS ? Tunggu ya
Terima kasih, selamat dan sukses untuk Rio Haryanto, pengguna DRS
Chandra - mahasiswa yang suatu saat ingin jadi engineer di tim F1
0 comments :
Post a Comment