Senin siang, kemarin, saya agak kelelahan karena beberapa aktivitas selama weekend. Siang itu saya tidur cukup lama. Ketika terbangun, salah sati grup WA telah ramai, akibat postingan ini :
"Innalillahi wainnailaihi rajiun, telah berpulang ke haribaanMu ya Allah saudara kita Mas Bin. Semoga khusnul khotimah. Dan semua amalannya diterima Allah. Amin"
Grup ini bernama "Ngledok Community". Grup kami, generasi cucu-cucu mbah Dollah Winarno, Ngledok adalah sebutan daerah tempat tinggal simbah dulu, dimana sekarang rumah saya di Bantul juga disana, bukan nama wilayah administratif tapi cukup terkenal di daerah sekitar.
Semua kaget dan tidak menyangka karena sangat mendadak. Almarhum juga masih berusia 38 tahun, tapi maut siapa yang tahu. Karena ikatan persaudaraan yang kuat, tidak hanya memberi ucapan bela sungkawa, diantara kami yang mempunyai akses ke rumah duka berusaha segera datang. Termasuk kami yang berdomisili di Bandung. Saya segera janjian dengan mas sepupu saya yang lain yang ada di Bandung untuk segera berangkat ke Bekasi, tepatnya Jatiwarna.
Sambil terus memantau informasi, kami ngebut menuju Jatiwarna, semua serba rapid. Ada info bahwa almarhum akan dimakamkan di Ciamis (daerah asal istrinya) dan akan dibawa kesana senin malam setelah isya. Karena beberapa alasan, saya dan mas yang hanya bermobil berdua ini tetap mengarah ke Jatiwarna secepat mungkin agar tiba sebelum isya.
Sementara, keluarga besar di Bantul berangkat ke Ciamis langsung dan tiba selasa dini hari tadi.
Almarhum dimakamkan di Ciamis selasa pagi.
Mas Bintoro Wisnu
Beliau adalah salah satu role model diantara kami. Beliau yang memicu terbentuknya koloni Ngledok Community di Bandung. Dulu beliau kuliah di teknik sipil ITB, angkatan '96. Dan kini beberapa orang mengikuti kuliah atau bekerja di Bandung.
Orangnya baik, kalem. Dan yang cukup terkenang di kalangan Ngledok Community mungkin ketika pernikahannya dengan Mbak Ratih. Saat itu saya dan sepupu-sepupu ikut ke Ciamis and being very happy ! Piknik keluarga besar !
Selamat jalan Mas Bin, doa kami Ngledok Community untukmu, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Kurang Tidur
Sisi lain dari peristiwa, di hari-hari melelahkan ini saya harus begadang lagi. Selesai urusan di rumah duka sekitar jam 20:30, kami (berempat, bersama 2 mbak yang kerja di jakarta) makan malam, lalu mengantar mereka ke kos masing-masing dan mampir. Akhirnya saya dan mas baru jam 00:30 menuju Bandung.
Karena sepanjang perjalanan berangkat dan pulang hanya berdua. Terpaksa satu orang driver dan satu lagi jadi navigator, alhasil tak ada kesempatan tidur ketika lewat tol yang nyaman untuk tidur itu. Ketika pulang ke Bandung, saya coba tahan ngantuk, tapi tak bisa, akhirnya tidur dari km 20an sampai rest area km 57 tol Jkt Cikampek. Setelah rest area, karena merasa segar, saya gantian nyetir sampai Bandung. Tidur cuma sekitar 40 menit, dalam kondisi awal sudah lelah. Pengalaman lah, siang tadi masih agak oleng -_-
Sekian
Chandra